Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia meraih kemenangan perdana dalam Final Four ProLiga 2025 setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Enduro dengan skor 3-2 pada pertandingan yang berlangsung di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (19/4/2025).
Pertandingan tersebut berakhir dengan rincian set 23-25, 25-22, 13-25, 25-22, dan 15-9. Hasil ini menandai kemenangan pertama bagi Gresik Petrokimia, sementara Jakarta Pertamina Enduro harus mengalami kekalahan perdana.
Pada tiga set awal, penampilan Gresik Petrokimia tidak begitu memuaskan, terutama di set ketiga, di mana mereka banyak melakukan kesalahan servis dan menerima bola dengan buruk. Akibatnya, mereka tertinggal jauh dengan skor 13-25.
Kapten tim Gresik Petrokimia, Medi Stiovanny Yoku, mengungkapkan, “Saat tertekan, kami berusaha untuk menikmati pertandingan, terinspirasi dari pertandingan pertama melawan Popsivo Polwan.
BACA JUGA : Kapan Megawati Main untuk Gresik Petrokimia di Final Four ProLiga 2025?
Kami menyadari bahwa semakin kami memikirkan kesalahan, semakin kami merasa tertekan. Ketika terjadi kesalahan, kami saling mendukung agar tidak terulang lagi. “
Pelatih Gresik Petrokimia, Jeff Jiang Jie, memberikan apresiasi kepada timnya. Meskipun banyak tekanan, mereka tetap mampu menjaga mental saat berada dalam posisi tertinggal.
Pemain asing, Hanna Davyskiba dan Julia Maria Sangiacomo, menunjukkan performa yang memotivasi tim, terutama di dua set terakhir. “Hanna (Davyskiba) memiliki umpan dan pertahanan yang sangat baik,” puji Jiang Jie usai pertandingan.
Di sisi lain, pelatih Jakarta Pertamina Enduro, Bullent Karslioglu, mengakui adanya kekurangan dalam serangan timnya.
Meski telah berusaha memaksimalkan performa Junaida Santi dengan memberikan waktu istirahat saat berada di posisi belakang, strategi tersebut tidak efektif saat rotasi berada di garis depan. “Ketika kami tidak memiliki serangan yang mematikan, itu menjadi masalah bagi tim kami,” jelas Bullent.
Suhu di dalam stadion juga turut memengaruhi performa tim. Pada pertandingan pertama saat meraih kemenangan 3-1 atas Jakarta Electric PLN, Bullent mengeluhkan panas yang menyengat di GOR Jayabaya. Menurutnya, suhu yang tinggi dapat membuat para pemain pusing dan juga memengaruhi tempo permainan, terutama saat banyak waktu terbuang untuk mengepel lantai.